Berita / / Artikel

IHSG Naik Tipis 12,28 Poin, Saham BW Plantation Jatuh 7,57 persen.

• 28 Nov 2014

an image
Seorang perempuan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ( ANTARA FOTO/Feronike Rumere).Seorang perempuan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ( ANTARA FOTO/Feronike Rumere)

Ekspor ayam olahan ke Jepang dorong penguatan saham industri pakan ayam

Bareksa.com – Indeks saham (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya. Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis 27 November 2014, IHSG naik 12,28 poin atau 0,24 persen dan berhasil ditutup di level 5.145,32.

Kenaikan ini didorong oleh penguatan sektor alat berat dan industri dasar. Adapun investor asing pun masih tercatat membukukan transaksi net buy sebesar Rp559,27 miliar.

Berita dibukanya ekspor ayam olahan ke Jepang membuat saham-saham pakan ternak seperti PT Charoen Pokpohand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA),dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) menguat. Saham JPFA menguat 5,48 persen menjadi Rp1.155 per saham diikuti MAIN yang naik 4,98 persen menjadi Rp2.530.

Sementara itu penguatan saham PT Astra International Tbk (ASII) yang naik 1,07 persen menjadi Rp7.100 per saham menopang penguatan di sektor industri alat berat.

Sebelum penutupan bursa, saham perusahaan perkebunan PT BW Plantation Tbk (BWPT) termasuk salah satu saham yang aktif diperdagangkan. Tercatat, volume perdagangan saham BWPT yang ditransaksikan hari ini sebanyak 120,7 juta lembar, lebih banyak dibandingkan volume transaksi hari biasa yang sebanyak 27,67 juta lembar.  

Saham BWPT ditutup melemah 7,57 persen menjadi Rp476 per saham. Pelemahan ini terjadi setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) menyetujui right issue dengan rasio 1:6 di harga Rp400 per saham.

Untuk pasar obligasi, hari ini obligasi jangka panjang bertenor 20 tahun (seri FR0068) mengalami pelemahan yang ditandai dengan kenaikan yield obligasi sebesar 2,25 basis poin ke level 8,11 persen. Sedangkan, obligasi pemerintah benchmark lainnya mengalami penguatan.

Sementara Rupiah menguat tipis ke level Rp12.176,5 per dolar AS dari hari sebelumnya berada di level Rp12.175 per dolar AS.(al)

Tags: