Bareksa.com - Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menargetkan nilai investasi langsung pada 2015-2019 akan mencapai Rp3.518,5 triliun. Jika terealisasi, angka naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan investasi di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebesar Rp1.626,2 triliun.
Dalam road map Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), untuk mencapai target investasi itu, BKPM harus menggenjot pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 15,4 persen. Diawali tahun 2015, jumlah penanaman modal harus mencapai Rp519,5 triliun, lalu naik menjadi Rp594,8 triliun di tahun 2016, hingga Rp932,9 triliun pada 2019.
BKPM juga akan mempermudah perizinan dengan layanan one stop service (OSS). Semua perizinan berbisnis akan terpusat di BKPM. Dengan kebijakan itu, investor tak perlu mengurus izin di banyak tempat. "Presiden maunya OSS siap 6 bulan lagi," ujar Farah Ratnadewi Indriani, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM.
OSS adalah kebutuhan mutlak yang harus segera terpenuhi. Sudah bukan jamannya lagi, investor harus menunggu berbulan-bulan untuk mengurus izin usaha. "Dengan OSS, izin usaha hanya hitungan hari," kata Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. (np)
Kontan, hal 2.