Berita / / Artikel

Konsumsi Pertamax Naik 40 persen, Defisit BBM Subsidi Berkurang 200 KL

• 26 Nov 2014

an image
Petugas SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) melakukan pengisian di salah satu SPBU di daerah Tangerang, Banten - (ANTARA FOTO/Lucky R).)

Harga Pertamax yang selisihnya tidak jauh dari Premium menjadi penyebab utamanya.

Bareksa.com - Harga BBM bersubsidi yang dinaikkan oleh pemerintah sudah diperkirakan akan membuat pelanggan BBM non subsidi meningkat. Perbedaan harga per liter yang tidak terpaut jauh menjadi alasan bagi masyarakat untuk memilih bahan bakar yang lebih baik.

Apalagi, harga Pertamax juga mengalami penurunan semenjak Senin, 24 November 2014 dari Rp10,200 menjadi Rp9.950 dan masih bertahan hingga sekarang. Selisih harga yang hanya Rp1.450 per liter ini tentunya menmbuat orang semakin melirik Pertamax.

Vice President pemasaran dan niaga pertamina Hanung Budya, di Jakarta, Selasa 25 November 2014 mengungkapkan setelah harga BBM bersubsidi dinaikan, konsumsi BBM jenis Pertamax meningkat 40 persen.

Dengan naiknya konsumsi pertamax, defisit BBM bersubsidi diperkirakan juga akan menyusut menjadi 1,6-1,7 juta kiloliter.

"Kita sudah hitung defisit berkurang menjadi 1,6-1,7 juta. Padahal, pada tanggal 18 November kami perkirakan defisit akan sebesar 1,9 juta kl. Jadi, ada penghematan 200-250 ribu kl," katanya.

Meski demikian, ia memperkirakan kuota BBM tetap akan jebol sebelum akhir tahun.

"Kuota premium masih di atas tanggal 20, sementara solar bisa mundur 4-5 hari dari sebelumnya diperkirakan habis tanggal 7," katanya.

Tags: