Bakresa.com - Meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan suku bunga acuan BI Rate naik, bisnis properti diprediksi masih akan menggeliat di tahun depan.
Direktur Riset Jones Lang LaSalle (JSL) Anton Sitorus mengungkapkan pengusaha properti sudah mengantisipasi kenaikan tersebut jauh-jauh hari.
Ia pun memprediksi pertumbuhan bisnis properti di tahun depan dapat mencapai 10-15 persen.
"Laju pertumbuhan bisnis properti di awal semester satu memang agak melambat, sekitar 7-8 persen. Tetapi setelah itu dapat tumbuh rata-rata 15 persen."
Anton menilai perlambatan yang akan terjadi di awal tahun tersebut karena masih terimbas kenaikan harga BBM.
Wakil Direktur PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) Dedi Setiadi pun optimis penjualan properti di tahun depan akan lebih baik. Dedi bahkan memprediksi dampak kenaikan harga BBM terhadap industri properti hanya dua hingga tiga bulan saja.
"Saya pikir pertumbuhan penjualan tahun depan dapat di atas 20 persen," ungkap Dedi (np).
Kontan, Hal. 16