Bareksa.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama dengan Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia Valentina Matviyenko membahas kemungkinan keikutsertaan Rusia dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang pertama di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Valentina kepada wartawan di kantor Wakil Presiden setelah pertemuannya dengan Jusuf Kalla hari ini. Valentina tidak memberikan elaborasi mengenai kerjasama di bidang tenaga nuklir ini. "Kita juga bahas kerjasama di bidang teknologi canggih, dan juga bahas kesempatan untuk meletakan sistim satelit Rusia di Indonesia,"
Pada 16 Januari lalu, Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) nomor 2 tahun 2014 mengenai perizinan instalasi nuklir dan pemanfaatan bahan bakar nuklir.
PP tersebut menyebutkan diperbolehkannya pembangunan PLTN secara komersial setelah mendapat penetapan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang telah berkonsultasi terlebih dahulu kepada DPR RI.
Valentina menyampaikan bahwa pertemuan dengan Jusuf Kalla juga membahas usaha peningkatan perdagangan antar Rusia dan Indonesia menjadi $5 miliar.
"Sejak dulu kita punya hubungan baik dengan Rusia secara politik, perdagangan dan investasi," Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kepada wartawan setelah bertemu Valentina.
Menurut Valentina, pengusaha-pengusaha Rusia juga diajak oleh Jusuf Kalla untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek di bidang investasi khususnya pembangunan jalur kereta api di Kalimantan, dan pembangunan pabrik aluminium.
Prakarsa Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia sebagai poros maritim di kawasan Asia Pasifik ditanggapi positif oleh Pemerintah Rusia.
"Indonesia adalah mitra terkunci di kawasan Asia Pasifik. Agar prakarsa ini bisa berhasil, Indonesia perlu berbuat banyak di bagian infrastruktur pelabuhan, maupun infrastruktur maritim, dan Rusia siap untuk membantu Indonesia dalam bidang ini," tambah Valentina. (qs)