Berita / / Artikel

Kenaikan Harga BBM Ternyata Tidak Mengerem Penjualan Otomotif: Data Bareksa

• 04 Nov 2014

an image
Petugas mengisi bahan bakar minyak di salahsatu SPBU di Tanah Abang, Jakarta - (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Perusahaan otomotif pun tidak menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi.

Bareksa.com - Kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan diputuskan pemerintah dalam waktu dekat, tampaknya tidak lantas otomatis mengerem volume penjualan motor dan mobil. Demikian ditunjukkan data historis Bareksa.com.

Bahkan, penjualan sepeda motor malah melonjak setelah harga BBM dinaikkan. Masyarakat masih memilih membeli kendaraan baru dibandingkan beralih menggunakan kendaraan umum, meski harga BBM bersubsidi naik.

Sebagai contoh, tren penjualan sepeda motor di tahun 2005 relatif tetap merambat naik meski di tahun ini pemerintah dua kali menaikkan harga BBM jenis Premium. Yang pertama, di bulan Maret menjadi Rp2.400 per liter dari sebelumnya Rp1.800; dan yang kedua di bulan Oktober menjadi Rp4.500 per liter.

Grafik: Penjualan Motor & Mobil Tahun 2005

Sumber: Bareksa.com

Tren serupa juga ditunjukkan pada bulan November 2008. Penjualan sepeda motor melesat menjadi 487 ribu unit, padahal di sepanjang bulan Januari-Juli 2008 angka penjualan masih berkisar di rentang 315-380 ribu unit. Begitu pula pada tahun 2013. Penjualan sepeda motor masih terus tumbuh menjadi 477 ribu unit di bulan September, jauh lebih tinggi dari bulan Mei yang cuma 376,4 ribu unit di bulan Mei -- meski turun tajam di bulan Agustus akibat libur Lebaran.

Grafik: Penjualan Motor & Mobil Tahun 2008

Sumber: Bareksa.com

Selain penjualan sepeda motor, penjualan mobil juga relatif tidak tertahan laju kenaikan harga BBM. Angka penjualan mobil masih meningkat dua bulan setelah harga BBM dinaikan, sebagaimana diperlihatkan data penjualan mobil di tahun 2005 dan 2008. Setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi di bulan Maret 2005, volume penjualan mobil malah meningkat menjadi 52.8 ribu unit. Padahal, di bulan Maret angkanya baru 45,8 ribu unit. Pada periode kenaikan harga BBM 2008, volume penjualan mobil di bulan Juli malah melonjak menjadi 60,8 ribu unit, dibandingkan angka Mei yang cuma 50,7 ribu unit.

Hal serupa kembali berulang di tahun 2013, ketika Presiden SBY menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi Rp6.000 per liter dari sebelumnya Rp4.500. Angka penjualan mobil terdongkrak menjadi 112,18 ribu unit di bulan Juli setelah kenaikan diputuskan di bulan Juni.

Grafik: Penjualan Motor & Mobil Tahun 2013

 Sumber: Bareksa.com

Menghadapi rencana kenaikan sekarang, perusahaan otomotif pun mengaku tidak menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasinya. Demikian yang disampaikan pejabat Investor Relation PT Astra international Tbk (ASII) Christian kepada Bareksa.com, “Tidak, tidak ada strategi khusus karena produk kami berjenis compact car. Jadi tidak ada masalah dengan rencana kenaikan harga BBM.” (kd)

 

Tags: