Bareksa.com - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) selama sembilan bulan pertama tahun ini mencatatkan penurunan laba bersih hingga 30 persen karena adanya peningkatan beban keuangan.
Periode Januari-September 2014, Adaro hanya memperoleh laba bersih sebesar $220 juta atau $0,007 per saham dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni $316 juta atau $0,01 per saham.
Pendapatan Adaro pun hanya naik tipis yakni 3 persen menjadi $2,5 miliar dari $2,4 miliar sehingga rasio margin laba bersih (net profit margin/NPM) pun menurun menjadi 8,8 persen dari 13 persen diperiode sama tahun sebelumnya.
Beban keuangan meningkat 25 persen menjadi $113 juta. Sedangkan beban usaha hanya meningkat tipis sebesar 1,8 persen menjadi $115 juta.
Sementara itu, Adaro juga melaporkan adanya peningkatan pada utang jangka pendek sebesar 5 persen menjadi $809,7 miliar karena adanya peningkatan pada bagian lancar utang bank jangka panjang sebesar 24,5 persen menjadi $193 miliar dibandingkan akhir tahun lalu $155 miliar.
Sedangkan utang bank jangka panjang pun meningkat 45,7 persen menjadi $1,74 triliun dari akhir tahun lalu $1,19 triliun. (np)