Laba Bank Jabar Ambrol 35%; Beban Bunga & Cadangan Kerugian Kredit Naik

Bareksa • 29 Oct 2014

an image
Sejumlah siswa taman kanak-kanak mengamati proses kerja di bank BJB Kantor Cabang Indramayu - (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Selama Januari-September 2014, Bank Jabar hanya mencatatkan laba sebesar Rp716 miliar atau Rp73,6 per saham

Bareksa.com - Laba bersih PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) merosot 34,6 persen selama sembilan pertama tahun ini karena adanya peningkatan beban bunga dan beban cadangan kerugian penurunan atas kredit.

Selama Januari-September 2014, Bank Jabar hanya mencatatkan laba sebesar Rp716 miliar atau Rp73,6 per saham dibandingkan periode sama tahun lalu Rp1,1 triliun atau Rp112,82 per saham.

Pendapatan bunga Bank Jabar hanya naik 9,1 persen menjadi Rp6,5 triliun sedangkan beban bunga melonjak hingga 34,8 persen menjadi Rp3,3 triliun menyebabkan pendapatan bunga bersih turun 8,4 persen menjadi Rp3,3 triliun.

Peningkatan beban bunga juga tercermin dari penurunan Net Interest Margin (NIM) yang cukup drastis menjadi 6,7 persen dari 8 persen pada periode sama sebelumnya.

Beban cadangan kerugian penurunan nilai keuangan atas kredit meningkat1,1 kali menjadi Rp127 miliar dari Rp60 miliar.

Sementara itu, jumlah kredit yang disalurkan per akhir September 2014 hanya meningkat 9,1 persen menjadi Rp53,36 triliun dibandingkan akhir Desember 2013 sebesar Rp48,9 triliun.

Dari sisi deposit, jumlah dana pihak ketiga Bank Jabar melonjak 29 persen menjadi Rp64,5 triliun per September 2014 dibanding akhir tahun lalu.

Rasio CASA (current account saving account) juga menunjukan penurunan menjadi 53 persen per akhir September 2014 dibanding 58 persen per akhir Desember 2013. Rasio CASA menunjukan posisi dana murah dan mahal yang diperoleh Bank Jabar, semakin besar nilainya maka semakin bagus karena mengartikan dana pihak ketiga lebih didominasi oleh tabungan dan giro yang bunganya lebih murah.

Keagresifan Bank Jabar dalam mengejar deposit ini yang menyebabkan beban bunga melonjak.

Rasio kredit macet kotor (Non Performing Loan Gross--NPL gross) naik menjadi 4,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 2,5 persen. Sedangkan Loan to Deposit Ratio (LDR) turun menjadi 79,7 persen dari 82,2 persen. (np)