Jokowi: Tak Ada Visi Menteri, Hanya Visi Presiden; Kompas

Bareksa • 28 Oct 2014

an image
Indonesia's President Joko Widodo (R) waves as he walks with vice president Yusuf Kalla after Friday prayers at the Presidential palace in Jakarta, October 24, 2014. (REUTERS/Beawiharta)

Presiden juga minta persoalan birokrasi yang berlebihan, pikiran sektoral, dan egosentris dihilangkan

Bareksa.com - Presiden Joko Widodo meminta agar koordinasi lintas Kementerian Koordinator bisa berlangsung cair, ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.

"Tidak ada visi menteri, yang ada adalah visi Presiden. Nah, bagaimana menteri kemudian menerjemahkan itu ke dalam rencana aksi. Oleh karena itu, Presiden mengatakan persoalan birokrasi yang berlebihan, pikiran sektoral, dan egosentris harus dihilangkan. Kerja sebagai tim."

Setiap Menteri juga diminta bekerja cepat dan turun tangan secara langsung pada setiap persoalan yang terhambat penyelesaiannya. "Dengan turun tangan langsung, persoalan selesai. Jangan hanya sekedar menyerahkan kepada anak buah."

Sementara, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani menyambut dengan antusias seruan Presiden Jokowi tersebut. "Namun, harus ada fokus yang jelas dan kesamaan visi sehingga pelan-pelan ego sektoral akan hilang."

Franky pun mencontohkan, saat ini ada 10 Kementerian yang mengurusi pasar, seperti pasar ikan, pasar produk segar, wisata, dan pasar desa. Menurutnya, sebaiknya manajemen pengelolaan pasar cukup diserahkan kepada Kementerian Perdagangan sedang Kementerian teknis lainnya lebih mengurusi produk yang di jual. (np)


Kompas, Hal. 17