Bareksa.com - Setelah mendirikan dua anak usaha, yakni PT Timah Myanmar Mining dan PT Timah Myanmar, kini PT Timah Tbk (TINS) akan mendirikan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) timah di Myanmar.
Saat ini PT Timah memang tengah melakukan study dan evaluasi untuk rencana pembangunan smelter tersebut, dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Investasi pembangunan smelter di Myanmar sangat tergantung dengan kapasitas pabrik pengolahan timah yang hendak dibangun. Misalnya untuk smelter dengan 1 tanur berkapasitas 4.000-6.000 ton per tahun, biasanya memakan biaya sebesar Rp40-50 miliar, ungkap Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho.
Bila eksploitasi atas tambang timah pada konsesi ini berhasil, kedepannya Myanmar siap memberikan konsesi tambahan hingga 180.000 ha lagi kepada PT Timah, dari akhir 2012 lalu sebesar 10.000 ha. “Namun harus ada hitungan bisnisnya,” ujar Agung. (np)
KONTAN, hal. 14