Bareksa.com - Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) menginginkan bea keluar untuk ekspor produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di bulan November kembali nol persen, karena harga komoditas CPO masih melemah serta aturan baru ekspor yang menambah biaya pengusaha.
Pengusaha juga menilai pencapaian target ekspor CPO tahun ini sebesar 12,2 juta ton sulit tercapai.
Sejak diberlakukan peraturan baru dari Kementerian Keuangan mengenai ketentuan kapabeaan dibidang ekspor, menyebabkan ekspor produk turunan CPO jadi terhambat.
Keharusan pemeriksaan fisik terhadap barang ekspor, cukup memperpanjang proses ekspor dan membuat biaya pengapalan membengkak. (np)
Kontan, hal 17