Bareksa.com - Menanggapi volatilitas harga saham atas kekhawatiran mengenai ekspor batubara ditengah pelemahan ekonomi China, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menjelaskan bahwa penjualan ekspor untuk tahun ini telah terjual lebih dari 99 persen.
Terkait pemberitaan media mengenai pemerintah China yang mengeluarkan peraturan pajak untuk impor batubara (coal import tax) sebesar 3-6 persen efektif tanggal 15 Oktober 2014 sehingga dikhawatirkan akan menurunkan permintaan ekspor batubara, dijelaskan bahwa Indonesia tidak terkena import tax karena Indonesia termasuk dalam ASEAN Free Trade Agreement.
"Kedepan Indo Tambangmegah akan mengkaji potensi kesempatan lainnya guna memitigasi resiko penurunan harga," ungkap Pongsak Thongampai, Direktur Indo Tambangmegah dalam surat yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia perihal penjelasan volatilitas harga saham tanggal 16 Oktober 2014.
Jika kita lihat grafik di bawah ini, harga saham Indo Tambangmegah mengalami penurunan yang cukup dalam tanggal 15 Oktober sebesar 11,65 persen ke level Rp19.700 per saham dari penutupan hari sebelumnya Rp22.300.
Lalu pada penutupan sore kemarin, tekanan pada saham Indo Tambangmegah sedikit berkurang dengan kenaikan harga sebesar 2,15 persen menjadi Rp20.125 per saham.
Grafik Pergerakan Saham ITMG
Sumber: Bareksa.com
Pongsak menegaskan bahwa dalam tiga bulan kedepan tidak ada rencana aksi korporasi yang mempengaruhi perubahan harga saham. Indo Tambangmegah juga tidak mengetahui aktivitas pemegang saham tertentu yang menyebabkan anjloknya harga saham. (np)