Bareksa.com - Pelaku usaha industri pembiayaan (multifinance) memperkirakan pertumbuhan pembiayaan pada 2015 akan stagnan jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun ini, disebabkan oleh adanya tren kenaikan suku bunga dan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah.
“Pertumbuhan bisnis otomotif tidak seperti yang diharapkan, dan juga ada pengaruh suku bunga yang tinggi,” jelas Director Chief Marketing 4-Wheelers PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) Hafid Hadeli dalam Investor Daily online.
Akibatnya, realisasi pembiayaan tahun ini juga akan di bawah target. Semula, pembiayaan dengan brand "Adira Finance" pada 2014 diperkirakan tumbuh 10 persen, tetapi saat ini kemungkinan hanya mencapai 8 persen. Pada Agustus lalu, pertumbuhan pembiayaan mencapai Rp 25,5 triliun hanya naik 3 persen dibandingkan tahun lalu.
Hafid mengungkapkan, kenaikan harga BBM mengakibatkan inflasi yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan mencicil masyarakat. (NP)