Bareksa.com - Hasil Sidang Paripurna DPR yang digelar untuk memilih pimpinan DPR semalam serta tekanan dari melemahnya data ekonomi Eropa menyebabkan rupiah melemah ke level Rp12.182 per dolar Amerika pagi ini dibanding kemarin dilevel Rp12.168.
Sidang paripurna tersebut memilih Setya Novanto didapuk menjadi Ketua DPR periode 2014-2019 sekaligus menyatakan Koalisi Merah Putih yang merupakan pihak oposisi dari Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) menguasai parlamen.
Rangga Cipta, Ekonom PT Samuel Sekuritas mengatakan memburuknya data AS menyebabkan dollar index turun tipis, tetapi dolar diperkirakan kembali menguat menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dan kembali menekan nilai tukar rupiah.
Data manufaktur AS yang ditunjukkan oleh Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing AS turun diumumkan memburuk atau turun ke 56.6 dari 59, tadi malam. Demikian juga dengan Markit Manufacturing PMI AS yang turun ke 57.5 dari 57.9.
"Akan tetapi, membaiknya data tenaga kerja serta buruknya data Zona Euro, membuat dollar index hanya melemah tipis," kata Rangga.
ADP Employment Change AS menunjukkan naik 213.000, lebih tinggi dari kenaikan sebelumnya yang 204.000.
Menurut Rangga, investor masih akan fokus terhadap pengumuman ECB malam nanti yang walaupun tidak akan mengubah suku bunga, namun diperkirakan akan memberlakukan kebijakan baru merespon perlambatan ekonomi yang terus berlangsung. (NP)