Bareksa.com - Bank Indonesia memberi sinyal akan adanya peningkatan suku bunga acuan atau BI Rate tahun depan.
"Mungkin tahun depan diperlukan kenaikan BI Rate. Tergantung pasar," ungkap Mirza Adityaswara, Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia di acara diskusi kenaikan BBM siang ini.
BI akan merespon langkah pemerintah jika akan meningkatkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu juga BI mengantisipasi langkah pengetatan moneter Amerika Serikat dimana diperkirakan The Fed akan meningkatkan suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Untuk itu Mirza berharap pemerintah cepat dalam memutuskan kenaikan harga BBM, agar BI dapat dengan cepat menyesuaikan kebijakan moneter sehingga dampak dari risiko tersebut tidak terlalu besar.
Di acara yang sama, Denni P Purbasari, dosen FEB UGM juga mengungkapkan dengan adanya kenaikan BI Rate akan menjaga investor untuk tetap berinvestasi di Indonesia.
"Kenaikan BI Rate ibarat gula-gula yang menarik investor untuk berinvestasi di suatu negara. Tetapi dalam jangka panjang, investor tetap melihat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan masyarakat kelas menengah di Indonesia," tambah Denni.
Berdasarkan survey salah satu lembaga riset dunia menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara yang dipandang layak untuk investasi. (Laporan: Suhendra)