Bareksa.com - PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) semakin kesulitan likuiditas dan berencana untuk melepas aset anak usaha, merestrukturisasi utang serta menerbitkan saham baru.
Borneo akan menjual aset tetap milik anak usahanya, PT Asmin Koalindo Tuhup dan PT Borneo Mining Services melalui lelang online pada 18-20 September 2014 dan mendapatkan dana segar USD16,22 juta.
Borneo juga tengah berencana merestrukturisasi utangnya melalui penerbitan saham baru yang kelak diserap kreditur terbesarnya, Standard Chartered Bank (SCB).
SCB merupakan pimpinan sindikasi dari sejumlah kreditur yang memberikan pinjaman kepada BORN senilai USD1 miliar. Per akhir 2013, utang kepada SCB tercatat USD795 juta.
Alexander Ramlie, Presiden Direktur Borneo belum menyebutkan berapa banyak saham yang akan diterbitkan. Namun sebelumnya, Direktur Borneo Kenneth Raymond Allan pernah bilang, Borneo berencana menerbitkan waran yang memberikan hak pemesanan saham baru setara 4 persen dari modal terdilusi (sekitar 703,63 juta saham).
Selain penerbitan saham baru, beberapa poin restrukturisasi utang adalah perubahan masa jatuh tempo dari 2016 menjadi 15 Januari 2019. (NP)
Kontan, hal. 4