Harga CPO Capai Level Terendah, Permintaan Akan Naik: Sampoe

Bareksa • 05 Sep 2014

an image
Stockpile minyak kelapa sawit milik PT Sampoerna Agro Tbk (Company)

Hingga akhir tahun harga CPO berada pada level RM2.000-2.300 per ton: Sampoerna Agro

Bareksa.com - Penurunan harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) hingga ke level RM1.900-2.000 per ton sudah mencapai level terendah (bottom), menurut Michael Kesuma, Head of Investor Relation PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).

Harga CPO yang rendah seperti ini dan harga minyak mentah yang sekarang bertengger di level USD100 per barel akan menahan pelemahan harga CPO karena permintaan akan bio diesel diluar negeri maupun dalam negeri meningkat, tambah Michael kepada Bareksa.com. "Hingga akhir tahun sepertinya harga CPO berada pada level RM2.000-2.300 per ton."

Pemerintah Malaysia kemarin mengumumkan untuk membebaskan pajak ekspor CPO bulan September dan Oktober 2014 guna meningkatkan volume ekspor CPO dan menghindari penumpukan persediaan.

Menurut Michael penurunan harga CPO dan peningkatan persediaan saat ini disebabkan oleh tiga hal. Yang pertama ekspektasi terhadap minyak kedelai dan bunga matahari sebagai substitusi CPO tahun ini tinggi, didukung peningkatan penanaman dan cuaca yang baik.

Kedua, penurunan harga minyak mentah dari level USD110 per barel menjadi USD100 per barel juga mendorong turunnya permintaan CPO.

Dan terakhir karena implementasi penggunaan CPO pada bio diesel sesuai regulasi pemerintah di Indonesia maupun Malaysia belum mencapai 100 persen.

Sebelumnya pemerintah Indonesia mewajibkan penggunaan campuran 10 persen biodiesel ke solar, tetapi implementasinya belum besar dirasakan produsen CPO, tambah Michael.

Sampoerna Agro mengantisipasi rendahnya harga CPO dengan peningkatan volume penjualan untuk menjaga kinerja keuangan, ungkap Michael. Sepanjang Januari hingga Juni 2014 volume produksi CPO meningkat 40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dan di semester II-2014, biasanya produksi Sampoerna Agro akan melebihi produksi di semester I-2014, tambah Michael. "Sekitar 20-30 persen lebih tinggi."

Sepanjang semester I-2014, penjualan Sampoerna Agro melonjak 43,56 persen menjadi Rp1,45 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Laba juga meningkat 5,9 kali menjadi Rp185 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Laba per saham periode Januari-Juni 2014 sebesar Rp196,6 per saham, naik dibanding Rp28,28 per saham periode sama tahun sebelumnya. (QS)