Antam Berpeluang Meraup Kentungan Lebih Besar dari Penjualan

Bareksa • 27 Aug 2014

an image
Dirut PT ANTAM (Persero) Tbk., Tato Miraza (kedua kanan) saling bertukar dokumen perjanjian - (Antarafoto/Widodo S. Jusuf)

Peningkatan harga nikel dapat dinikmati perseroan dengan cadangan dan sumber daya nikel ANTAM yang amat besar.

Bareksa.com - Manajemen PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memprediksi kinerja semester II-2014 lebih baik menyusul adanya kenaikan harga nikel akibat implementasi larangan ekspor bijih mineral mentah oleh Pemerintah.

Pada periode Januari-Maret 2014, harga nikel sempat jatuh menjadi USD6 per pon, tetapi per Agustus 2014 harga nikel kembali naik menjadi USD8 per pon. Dalam laporan tertulisnya manajemen Antam yakin harga nikel terus meningkat karena persediaan bijih nikel di Cina semakin menurun.

BUMN yang memproduksi nikel ini menargetkan hingga akhir tahun 2014, terjadi peningkatan penjualan feronikel sebesar 36 persen menjadi sebesar 19.700 TNi dibanding tahun sebelumnya sebesar 14.441 TNi.

Peningkatan tersebut diperoleh dari penyelesaian modernisasi smelter feronikel dan pembangunan smelter feronikel di Halmahera Timur. Setelah itu Antam akan memiliki kapasitas produksi feronikel sebesar 70.000 ton per tahun.

Sementara itu tahun 2015, produksi feronikel akan kembali meningkat signifikan secara bertahap menjadi 27.000-30.000 TNi seiring selesainya Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP).

Untuk peningkatan imbal hasil Antam juga berencana mengembangkan industri pionir pengolahan bijih bauksit menjadi smelter grade alumina (SGA), yang merupakan integrasi pengolahan bauksit ANTAM dan sinergi antar BUMN (Antam dan Inlaum).

Proyek smelter grade alumina mempawah tersebut memiliki kapasitas 1,6 juta tpa SGA dan estimasi biaya proyek sebesar USD 1,7-1,8 miliar. (NP)