Bareksa.com - Poros maritim dunia memiliki potensi ekonomi senilai Rp1.000 triliun per tahun dan implementasi tol laut dapat memangkas biaya logistik hingga 50 persen.
Untuk mewujudkan dua gagasan tersebut, diperlukan modernisasi dan perbaikan pelabuhan berikut infrastruktur pendukungnya, standar pelayanan pelabuhan yang berkelas internasional, sumber daya manusia yang handal, teknologi yang menunjang, serta penambahan armada kapal.
Usulan presiden terpilih Joko Widodo beranjak dari posisi geostrategis RI yang diapit Samudera Hindia dan Pasifik, perlintasan jalur pelayaran internasional, serta 75 persen wilayahnya adalah laut, kata Arif Budimanta, Direktur Megawati Institute/Anggota DPR dari PDIP.
Tapi potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal, tambahnya. Terlebih lagi, pusat geopolitik dan geoekonomi kini bergeser dari Barat ke Asia Pasifik.
Asia menjadi wilayah paling dinamis secara ekonomi setelah Eropa dilanda resesi dan ekonomi AS juga belum stabil. Kawasan Asia Pasifik juga akan menjadi panggung bagi kompetisi negara-negara besar. (NP)
Investor Daily, hal. 1