Bareksa.com – Hingga sore ini (13/8) nilai tukar rupiah masih bergerak stagnan dilevel Rp11.688 per dolar Amerika dengan volume transaksi yang kecil ungkap Bagus Ari, broker dari Emco Money Broker.
Rupiah sempat melemah hingga kelevel Rp11.700 per dolar Amerika namun kembali menguat ke level Rp11.675 per dolar Amerika.
“Investor wait and see, karena masih banyak tekanan untuk nilai tukar rupiah ke depannya baik dari dalam negeri ataupun luar negeri” ungkap Bagus
Lebih lanjut, Bagus mengatakan bahwa kabar memburuknya ekonomi Eropa akan memberikan dampak yang buruk bagi nilai tukar rupiah.
Seperti diberitakan Bloomberg, saat ini Eropa tengah berjuang terlepas dari resesi terlebih perekonomian jerman mulai menunjukkan penurunan. Kepercayaan investor Jerman pun memburuk selama delapan bulan terakhir.
Sebelumnya, kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan kepada Bareksa.com bahwa rupiah masih akan bergerak dalam fase konsolidasi hingga pemerintahan baru dilantik.
"Jika tidak ada sentimen yang berarti, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika diperkirakan berada dalam rentang Rp 11.500-Rp 11.850 per dolar hingga pemerintahan baru dilantik."
Sedangkan bursa saham ditutup menguat 30,1 point ke level 5.168,27