Bareksa.com - Januari hingga Juli 2014, empat emiten konstruksi BUMN mengantongi kontrak baru sebesar Rp 28,2 Triliun yang didominasi pengerjaan proyek swasta, pemerintah dan proyek sesama BUMN.
PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) memperoleh kontrak Rp3,8 triliun, didominasi oleh proyek swasta. 60 persen dari kontrak merupakan proyek konstruksi gedung sementara sisanya pengerjaan proyek infrastruktur seperti jalan dan jembatan.
Per Juli 2014 PT PP (persero) Tbk (PTPP) mengantongi kontrak Rp9,35 triliun lebih rendah dari tahun lalu sebesar Rp11,35 triliun, didorong rendahnya kontrak dari sesama BUMN serta proyek pemerintah.
Sementara perolehan kontrak dari proyek swasta PT PP hingga Juli 2014 ini sebesar Rp6,94 triliun lebih tinggi dari periode sama tahun lalu Rp6,63 triliun.
Adhi Karya dan PT PP optimis akan mencapai target kontrak baru masing-masing sebesar Rp21,5 triliun dan Rp24 triliun dengan pertumbuhan kontrak dari proyek pemerintah dan BUMN semester II-2014.
PT Waskita Karya Tbk mencatat kontrak sebesar Rp 8 triliun, karena adanya kenaikan kontrak yang signifikan di bulan Juli yakni sekitar Rp1 triliun, sedangkan kontrak baru sepanjang semester I-2014 sekitar Rp7,08 triliun.
Diperiode yang sama kontrak baru yang diperoleh PT Wijaya Karya Tbk sebesar Rp 7,1 Triliun. (NP)
Investor Daily, Hal. 14