Bareksa.com - PT Pertamina meminta pemerintah menaikan harga gas elpiji 12 kg, karena akan alami kerugian hingga Rp6 triliun jika tidak ada kenaikan hingga akhir tahun ini. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika telah mendongkrak biaya pembelian bahan baku elpiji.
"Kenaikan harga pada awal tahun Rp 1.000 per kg tidak berpengaruh mengurangi kerugian karena kurs," kata Vice President Elpiji dan Gas Product Pertamina, Gigih Wahyu Irianto seperti dikutip dari liputan6.com.
Pemerintah belum berencana mengadakan rakor kenaikan harga elpiji dengan Pertamina dan pihak terkait lain dalam waktu dekat. "Masalah kenaikan harga keputusan pemerintah. Keputusan pemerintah itu kewenangan Presiden. Saya mesti konsultasi dulu ke Presiden, dan kalau sudah ada arahan baru kita bikin rakor," ungkap Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung. (NP)