Bareksa.com - Pemerintah mulai membuka kembali ekspor mineral mentah olahan bagi perusahaan yang berkomitmen membangun smelter. Ekspor konsentrat yang hilang sejak Januari kemarin akan kembali aktif dan membantu memperbaikicurrent account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan.
Sebelum ada ekspor mineral, defisit transaksi berjalan hingga akhir tahun adalah sekitar USD 26 miliar sampai USD 27 miliar. Dengan aktifnya ekspor mineral, defisitnya diperkirakan turun USD 3 miliar jadi USD 23 miliar.
Kondisi neraca dagang pada bulan Agustus ini akan kembali mengalami surplus ditopang oleh penekanan kebijakan penurunan tarif bea keluar bagi perusahaan tambang mineral yang serius membangun smelter, yaitu sebesar 7,5 persen dari sebelumnya 20 persen.
Kontan hal.2