Bareksa.com - Surplus meraca perdagangan Indonesia pada Mei 2014 tampaknya tidak akan berlanjut ke Juni, karena kinerja ekspor non minyak dan gas bumi (migas) belum cukup mampu mengimbangi impor migas yang tinggi.
Alhasil, Juni 2014 neraca dagang negara kita bakal mengalami defisit lagi.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan neraca perdagangan pada Juni akan mencetak defisit sebesar US$300 juta. "Surplus neraca dagang nonmigas tidak diimbangi dengan penurunan defisit migas yang berarti. Sehingga, kondisi neraca perdagangan masih defisit."
Menurut Agus, kinerja ekspor kita yang lesu salah satunya dipicu oleh lemahnya permintaan dari China, seiring perlambatan ekonomi di negara tersebut. Padahal, selama ini China menjadi salah satu ngeara tujuan utama ekspor kita.
Pertumbuhan ekonomi China tahun ini diperkirakan akan terkoreksi menjadi 7,4 persen dari tahun lalu sebesar 7,7 persen. Di sisi lain, defisit neraca migas masih terus berlanjut menyusul tingginya laju impor minyak. (QS)
Kontan, hal 2