Impak Pelemahan Rupiah Pada Sampoerna Agro

Bareksa • 04 Jul 2014

an image
Kelapa Sawit - (Antarafoto/Irsan Mulyadi)

Pendapatan bertambah akibat peningkatan harga jual dan volume penjualan

Bareksa.com - Kepada Bareksa.com, Michael Kesuma, Head of Investor Relations memberikan paparannya mengenai dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap perusahaan produsen minyak kelapa sawit tersebut.

Adanya pelemahan nilai tukar rupiah justru akan menguntungkan produsen minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) karena CPO merupakan komoditas global sehingga dengan pelemahan tersebut akan meningkatkan daya beli CPO dibandingkan dengan komoditas lain.

“Dampaknya terjadi peningkatan revenue perseroan yang dipicu oleh peningkatan dari segi harga jual maupun volume penjualan,” jelas Michael via email kepada Bareksa.com

Dari sisi biaya, pelemahan rupiah tidak berdampak material karena semua biaya yang dikeluarkan Sampoerna Agro berdenominasi rupiah.

Penjualan CPO dari Sampoerna Agro mayoritas berasal dari domestik karena penyerapan daya beli konsumsi yang masih tinggi.

Menjelang dan selama bulan Ramadhan dan Lebaran, permintaan CPO meningkat. Sampoerna Agro targetkan pertumbuhan produksi 20 persen di tahun 2014.

“Kami tetap berfokus pada best agronomy practices dimana manajemen berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi serta pertumbuhan volume produksi,” tambah Michael.

Dalam satu tahun terakhir sejak 3 Juli 2013 - 3 Juli 2014, saham Sampoerna Agro berkode SGRO memberikan return sebesar 37,73 persen, lebih tinggi dari IHSG dan sektor agribisnis yang masing-masing memberikan return 6,7 persen dan 23,48 persen.

 

Grafik Perbandingan SGRO, IHSG dan Sektor Agribisnis

Sumber : Bareksa.com

* Nurul Fauziyah adalah Analis PT Bareksa Portal Investasi