Bareksa.com – Belakangan ini, PT Sentul City Tbk dengan kode saham BKSL menjadi sorotan pelaku pasar saham karena mengalami penurunan harga saham sebesar 49,40 persen sejak 7 Mei hingga 25 Juni 2014.
Penurunan tersebut diduga karena adanya keterlibatan anak usaha perseroan, PT Bukit Jonggol Asri (BJA) dalam kasus suap sebesar Rp 4,5 Miliar Bupati Bogor, Rachmat Yasin, terkait alih fungsi lahan hutan untuk dijadikan hunian mewah.
Keadaan diperparah setelah beredar kabar akan disitanya aset-aset Sentul City.
Grafik Return Saham BKSL Sepanjang Tahun 2014 (dalam Persen)
Sumber: Bareksa.com
Apa yang terjadi sebenarnya di Sentul City?
Michael Tene, Investor Relationship Sentul City, dalam wawancara dengan bareksa.com mengkonfirmasi bahwa Yohan Yap, tersangka kasus suap Bupati Bogor, bukan merupakan karyawan ataupun manajemen dari Sentul City.
Terkait aset ataupun land bank yang dipermasalahkan dalam kasus tersebut bukan milik BJA.
BJA sebelumnya sudah memiliki aset tanah seluas 500 hektar. Selain itu juga memiliki Hak Tanggungan seluas 35,7 hektar yang direncanakan untuk membangun akses infrastruktur jalan. Kedua aset tersebut bernilai setara dengan Rp 4,95 triliun.
"Aset dan land bank Sentul City tidak ada sangkut pautnya dengan kasus tersebut. Aset Sentul City memiliki kedudukan yang kuat dan jelas di mata hukum, dan tidak ada penyitaan aset atas kasus tersebut", ungkap Michael.
Jika mengacu kepada Laporan Keuangan 2013, Sentul City memiliki kepemilikan saham sebesar 65 persen di BJA.
Terkait dengan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Komisaris Utama BJA, Cahyadi Kumala, yang juga merupakan Direktur Utama Sentul City dan Haryadi Kumala yang merupakan Komisaris BJA, baru sebatas menjadi saksi ungkap Michael. (NP)
Grafik Total Aset BKSL 2009-2014 (dalam Triliun Rupiah)
Sumber: Bareksa.com
*Suhendra adalah analis PT Bareksa Portal Investasi