Bareksa.com - Dikutip dari Investor Daily, Kepala Departemen Ekonomi CSIS Djisman Simanjuntak mengatakan, kebijakan-kebijakan yang terkesan restriktif atau membatasi, saat ini menjadi sorotan investor-investor asing, yang membuat mereka masih menunggu atau mengajukan perubahan rencana investasi.
Pada 2013, aliran investasi asing ke kawasan Asia bagian Timur cukup menjanjikan, namun Indonesia tidak mendapat porsi yang signifikan. Pada 2013, investasi cukup terkonsentrasi di sektor jasa. Ke depannya, menurut Djisman, sektor industri manufaktur, perlu menjadi sektor yang diarahkan untuk mendapat banyak investasi asing.