Bareksa.com - Bagaimana calon presiden Jokowi dan Prabowo memberikan solusi masalah defisit yang terjadi di Indonesia ?
"Defisit yang terjadi akibat kekayaan negara bocor keluar negeri. Contohnya adalah persediaan minyak bumi menurun, sehingga ketika harga minyak bumi naik, maka beban impor Indonesia menjadi naik" ucap Prabowo dalam debat capres 15 Juni 2014
Jadi yang diperlukan dalam mengatasi masalah defisit adalah dengan perbaikan pendapatan negara dari pemangkasan dan penutupan kebocoran yang mencapai lebih dari Rp1.000 triliun.
"Efisiensi dibidang subsidi BBM dan listrik dengan peralihan ke penggunaan gas dan batubara dapat menghemat pengeluaran pemerintah hingga Rp70 triliun" ucap Jokowi di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta.
Jokowi juga memaparkan akan memberikan insentif bagi industri yang berorientasi pada ekspor.
Sejak tahun 2012, neraca perdagangan dan neraca berjalan Indonesia mengalami defisit. Indonesia bertumpu pada ekspor bahan komoditas mentah seperti bahan mineral, batubara dan minyak kelapa sawit, sehingga ketika permintaan akan komoditas menurun mendorong penurunan ekspor Indonesia.
Dari sisi impor, nilainya meningkat terutama dari impor minyak mentah. Sejak tahun 2003 gap antara konsumsi dan produksi minyak mentah di Indonesia meningkat menjadi sekitar 647 barel per hari dan gap tersebut ditutupi dengan impor.
Kedua defisit tersebut menyebabkan Rupiah terdepresiasi sekitar 26,83 persen dari level Rp9.600 per dolar menjadi Rp12.200 per dolar.
Grafik Neraca Berjalan Terhadap PDB Indonesia
Sumber : Bank Indonesia, diolah Bareksa.com
Grafik Neraca Perdagangan Indonesia
Sumber : Bank Indonesia, diolah Bareksa.com
Grafik Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar
Sumber : Bareksa.com