Bareksa.com - Tingkat perlambatan pasar properti nasional pada semester I/2014 dinilai melebihi prediksi awal yang hanya mencapai 15%. Pemerhati bidang properti, Panangian Simanungkalit menyatakan, "Perlambatan terbukti. Bahkan menurun. Tidak 15%, perlambatan mencapai 20%," ungkapnya kepada Bisnis.
Perhelatan pemilihan umum legislatif dan persiapan pemilu presiden, ujarnnya, sangat memengaruhi tingkat investasi properti kelas atas, terutama dengan harga Rp5 miliar ke atas. Sementara, lambatnya penetapan harga baru hunian bersubsidi dan penetapan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) turut memengaruhi sisi pasokan hunian murah.