Prospek Wika Beton di Tahun Pemilu

Bareksa • 16 Jun 2014

an image
Sebuah mobil melintas di ruas tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi 2A usai diresmikan Menteri PU Joko Kirmanto di Kedung Badak, Kota Bogor, Jabar (ANTARA FOTO/Jafkhairi)

Pembangunan infrastruktur pemerintah diberikan ke perusahaan BUMN

Bareksa.com – Bagaimana prospek PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) ditengah sentimen positif akan infrastruktur yang diperoleh dari rencana pembangunan infrastruktur para kandidat calon presiden.

WTON baru saja merealisasikan kontrak baru sepanjang bulan Januari-Mei 2014 senilai Rp 1,08 Triliun atau 30,8 persen dari kontrak. Arifin Hasudungan, analis Mega Capital Investama, menilai hal itu wajar karena pemerintah cenderung menunda sejumlah proyek infrastruktur di tahun-tahun pemilu.

 

Grafik Realisasi dan Target Kontrak Periode 2014 (dalam Miliar Rupiah)

sumber: Bareksa.com

 

Untuk ke depannya, Arifin menilai WTON masih mempunyai prospek cerah karena kedua kandidat presiden sama-sama mengedepankan pembangunan infrastruktur. WTON akan diuntungkan sebab untuk program pembangunan  infrastruktur, pemerintah lebih mengutamakan perusahaan BUMN.   

Hingga akhir tahun, WTON menargetkan kontrak baru sebesar Rp 3,5 Triliun atau tumbuh 29,6 persen. Selain dari kontrak baru, WTON juga akan mengerjakan peralihan kontrak dari tahun lalu sebesar Rp 1,6 Triliun sehingga total kontrak yang akan dikerjakan mencapai Rp 5,1 Triliun.

 

Grafik Perbandingan Penjualan dengan Laba Bersih (dalam Miliar Rupiah)

sumber: Bareksa.com

 

Dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 16 persen dan 28,22 persen serta prospek bisnis yang cerah, Arifin menilai harga saham WTON saat ini tergolong murah. Terlebih, dengan rencana WTON untuk menambah dua pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Rencananya, kapasitas pabrik baru WTON mampu memproduksi 150 ribu tpa konsentrat precast dan akan ditingkatkan hingga 750 ribu tpa dalam waktu dekat. (NP)