Bareksa.com - Sebelumnya BMKG memprediksi gejala El Nino akan mulai aktif pada bulan Juli atau Agustus 2014, dengan masa puncak kemarau sekitar Agustus-November 2014. Bagaimana dampaknya pada emiten produsen kelapa sawit di Indonesia?
Dalam laporan yang kami pelajari, pengaruh El Nino ke produsen kelapa sawit baru akan dirasakan akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015. Sedangkan dalam jangka pendek, produsen kelapa sawit dihadapi dengan bertambahnya supply minyak nabati lain seperti minyak kedelai karena adanya kenaikan produksi di Amerika dan Brazil.
Grafik Harga Minyak Kelapa Sawit dan Kedelai (USD/ton)
Sumber : World Bank, diolah Bareksa.com
Harga minyak kelapa sawit berdasarkan data World Bank turun 7 persen, sejak akhir bulan Maret sampai Mei 2014. Perbedaan harga minyak kelapa sawit dan minyak kedelai menyempit sehingga negara tujuan ekspor seperti India lebih memilih menggunakan minyak kedelai.
Di Malaysia, total persediaan kelapa sawit juga meningkat dari bulan Februari hingga Mei 2014 menyebabkan supply minyak kelapa sawit bertambah dan menahan laju peningkatan harga minyak kelapa sawit.
Grafik Persediaan Kelapa Sawit Malaysia
Sumber : MPOB, diolah Bareksa.com
“Dalam jangka panjang outlook harga minyak kelapa sawit akan kembali menguat dilatarbelakangi oleh El Nino dan aturan peningkatan penggunaan biodisel “ menurut laporan tersebut
Harga saham sektor kelapa sawit juga selama setahun terakhir ini telah meningkat diatas 15 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan return IHSG yang hanya mencapai 7 persen.
Grafik Return Harga Saham Sektor Kelapa Sawit
Sumber : Bareksa.com
* Ni Putu Kurnia Sari adalah Head of Research PT Bareksa Portal Investasi