Bareksa.com – Dalam debat Capres kedua dengan tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Prabowo Subianto, salah satu calon presiden, mengatakan sumber pembiayaan anggaran dapat diperoleh dengan menutup dan memangkas kebocoran anggaran.
“Berdasarkan dana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terdapat kebocoran dana pendapatan negara sebesar Rp7.200 triliun, sedangkan berdasarkan data tim ekonomi kami mengatakan kebocoran mencapai Rp1.134 triliun. Itu dana yang besar. Saya ingin menutup, memangkas, dan mengalihkan dana kebocoran tersebut untuk memperkuat dan membangun perekonomian rakyat”, ungkap Prabowo.
Sedangkan kandidat presiden lainnya, Joko Widodo, lebih menekankan mengenai pembangunan sistem seperti dengan e-budgeting, e-procurement, e-purchasing, e-catalog, dan e-audit sehingga anggaran APBN dapat lebih dikontrol dan diawasi sehingga lebih efektif.
Grafik Penerimaan Pajak terhadap Total Pendapatan Negara
Note: * Perbandingan Penerimaan Pajak terhadap Total Pendapatan dalam APBN
Sumber: Kementrian Keuangan, diolah Bareksa.com
Dalam debat tersebut, kedua kandidat presiden belum ada yang membahas mengenai penerimaan pajak. Padahal pemerimaan pajak memegang peranan penting dalam pendapatan negara karena menyumbang 72 hingga 76 persen dari total pendapatan negara.