Bareksa.com - Dalam debat capres semalam, tidak ada yang terlalu mendominasi menurut para analis. Bagaimana paparan lengkapnya?
Citi Indonesia :
Jokowi mencetak skor lebih tinggi dalam perencanaan dan contoh pelaksanaan program ekonomi mikro,sementara Prabowo tetap pada pemikiran konseptual. Dipembukaan pidato Prabowo mendominasi, tetapi sesi debat Jokowi lebih mendominasi. Dengan pemberian contoh, menunjukan jokowi lebih mengetahui dan berpengalaman dalam program desa. Jokowi juga menunjukan kesalahan Prabowo pada alokasi pemerintah untuk desa-desa yang diklaim sebagai misi Prabowo padahal hal itu sudah tercantum dalam undang-undang dan siapa pun presiden harus melaksanakan program ini.
PT Mandiri Sekuritas :
Jokowi lebih mampu menjelaskan segi mikro seperti pembangunan sistem agar anggaran lebih efektif dan efisien. Serta penjelasan penambahan pembiayaan sekitar Rp70 triliun yang berasal dari penghematan subsidi BBM dan listrik melalui peralihan ke penggunaan gas dan batubara .
Prabowo lebih ke arah makro dengan penekanan pada pemangkasan kebocoran anggaran yang nilainya mencapai Rp1.000 triliun per tahun serta pengembangan 2 juta ha lahan baru disektor pertanian guna menambah tenaga kerja sebanyak 26 juta dalam 5 tahun.
PT Bahana Securities :
Prabowo lebih retorikal dan makro, serta menjelaskan statement yang populer seperti peningkatan upah untuk dokter dan pegawai negeri, penambahan lahan untuk sektor pertanian. Kelemahan Prabowo, tidak dapat menjawab hal-hal yang teknikal seperti defisit anggaran yang ditanyakan Jokowi.
Jokowi lebih baik menjelaskan soal infrastruktur, budget untuk edukasi dan pembangunan ekonomi kreatif serta statement populis yakni kartu sehat, kartu pintar juga peningkatan kualitas pasar tradisional. Sedangkan kelemahan Jokowi menurut Bahana dari segi public speaking.
Kemudian yang menarik di media adalah pendapat A Tony Prasetiantono, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada dan Sri Palupi, peneliti The Institute for Ecosoc Rights seperti dikutip dari Kompas (hal 15)
"Jokowi lebih siap dibandingkan Prabowo yang penjelasannya terlalu umum. Jokowi menunjukan contoh konkret bahwa beliau adalah eksekutor" ungkap Tony
"Prabowo unggul dari cara penyampaian sedangkan Jokowi lebih unggul dari sisi substansi" ujar Sri.