Bareksa.com - Penjualan bulan Mei 2014 di dorong pertumbuhan didaerah Jawa, dibandingkan tahun lalu tumbuh 8,2 persen, sementara daerah luar Jawa hanya tumbuh 7 persen. Jadi total pertumbuhan penjualan mencapai 7,7 persen.
Yang menarik jika dibandingkan per tiap jenis semen, penjualan semen kemasan (bag cement) tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan semen curah (bulk cement). Dibandingkan tahun sebelumnya semen kemasan tumbuh 8 persen sementara semen curah hanya tumbuh 6,6 persen.
Dalam laporan yang kami pelajari, ini kedua kalinya dalam tahun 2014, pertumbuhan semen kemasan lebih tinggi dari semen curah, yakni bulan Mei dan April 2014. Mengindikasikan penjualan semen untuk infrastruktur lebih lambat dibandingkan untuk pembangunan properti.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso, menargetkan tahun 2014 pertumbuhan penjualan semen nasional mencapai 5 persen (dikutip dari Bisnis.com).
"Pertumbuhan yang tinggi didaerah Jawa terutama Jabodetabek, menguntungkan bagi saham PT Indocement Tbk (INTP) yang memiliki lokasi pabrik di Jawa Barat" ungkap laporan yang kami pelajari.
Di bulan Mei 2014, penjualan semen INTP tumbuh 10,7 persen dan memperoleh kenaikan pangsa pasar menjadi 31,6 persen dari 30,9 persen di bulan April 2014. INTP juga sudah meningkatkan kapasitas produksi di Jawa untuk memenuhi tingginya permintaan.
Dalam data Bareksa.com, terdapat 4 emiten semen, yakni INTP, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) dan PT Holcim Tbk (SMCB). Year to Date (dari akhir tahun 2013 sampai 12 Juni 2014), return INTP sudah mencapai 22,13 persen, sementara yang returnnya tertinggal adalah SMGR dan SMCB. (NP)
Pergerakan Return Saham INTP, SMGR, dan SMCB
Sumber: Bareksa.com