Bareksa.com - Dikutip dari Bisnis Indonesia, Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Edy Hermantoro mengungkapkan megaproyek Blok Cepu diperkirakan baru bisa on-stream pada 2015 dari jadwal semula November tahun ini. "Proyek tersebut terlambat sehingga target lifting harus diubah. Komisi VII DPR telah menyepakati produksi 31.880 barel per hari untuk Blok Cepu," ujarnya seusai rapat kerja pemerintah dan Komisi VII DPR membahas asumsi makro RAPBN-P 2014 sektor energi dan sumber daya mineral, Selasa (10/6).
Menteri ESDM Jero Wacik berdalih penurunan lifting tersebut lebih diakibatkan oleh kondisi sumur minyak yang telah memasuki masa mature. Masalah inilah yang membuat lifting minyak berubah dari 870.000 bph pada APBN 2014 menjadi 818.000 bph dalam RAPBN-P 2014. Rapat kerja itu juga menyepakati perubahan empat asumsi makro sektor energi lainnya yakni volume BBM bersubsidi, volume elpiji ukuran 3 kilogram, subsidi bahan bakar nabati, dan subsidi listrik.