Chatib Basri Prediksi Berakhirnya Booming Komoditas

Bareksa • 11 Jun 2014

an image
Miners climb a conveyer belt carrying coal outside an unregulated coal mine in Sabinas (REUTERS/Daniel Becerril)

Produksi shale gas mengurangi ketergantungan Amerika Serikat terhadap Negara Timur Tengah

Bareksa.com – Chatib Basri, Menteri Keuangan Republik Indonesia memperkirakan tahun depan booming pada sektor komoditas akan berakhir.  Kenapa?

Dalam acara pertemuan investor PT Bahana Securities di Jakarta, 11 Juni 2014, Chatib menjelaskan inovasi yang sedang gencar dilakukan oleh Amerika Serikat terkait shale gas akan menyebabkan ketergantungan negara tersebut terhadap Negara Timur Tengah dalam hal kebutuhan minyak mentah berkurang. Dalam jangka pendek ini memang harga minyak mentah mengalami kenaikan terkait ketegangan yang terjadi di Ukraina. Tetapi dalam jangka panjang Chatib meyakini bahwa Amerika Serikat akan berhasil dalam pembangunan shale gas, sehingga permintaan Amerika Serikat akan minyak mentah akan turun.

Jika ketergantungan Amerika Serikat terhadap minyak mentah berkurang tentu akan membuat harga minyak mentah kedepannya relatif stabil. Dengan begitu permintaan terhadap produk diversifikasi dari minyak mentah seperti batubara dan biodiesel akan berkurang. Tentunya ini akan berdampak kepada Indonesia yang sebagian besar ekspor merupakan komoditas, khususnya juga kepada emiten-emiten sektor tambang dan minyak kelapa sawit.

Berdasarkan data Bareksa.com, indeks sektor pertambangan (mining) mulai tahun 2007 sampai 2012 memiliki return di atas IHSG namun mulai tahun 2013, total return sektor pertambangan menjadi dibawah return IHSG. Masalah pengetatan ekonomi di China dan India serta masalah shale gas melatarbelakangi penurunan tersebut.

Grafik Return Indeks Sektor Pertambangan dan IHSG

Sumber : Bareksa.com