Pengetatan Fiskal Harus Diupayakan untuk Menekan Defisit Ang

Bareksa • 10 Jun 2014

an image
Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri. (ANTARA News/Zabur Karuru)

Defisit meningkat, setiap pelemahan rupiah Rp100, menjadi Rp3 triliun-Rp4 triliun

Bareksa.com - Dikutip dari Antaranews.com, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pengetatan fiskal secara ekstra harus diupayakan pemerintah untuk menekan belanja dan mendorong penerimaan, karena defisit anggaran tahun 2014 berpotensi mencapai 4,96 persen terhadap PDB. Chatib menjelaskan pelebaran defisit anggaran tersebut salah satunya adalah akibat penerimaan pajak yang tidak akan mencapai target karena adanya revisi pertumbuhan ekonomi serta pelemahan harga komoditas tambang. 

Selain itu, pelebaran defisit anggaran yang berpotensi melanggar Undang-Undang tersebut dikarenakan peningkatan belanja subsidi energi terutama dari Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik, akibat adanya pelemahan nilai kurs rupiah. Menurut Chatib, apabila tidak ada upaya untuk menahan pelebaran defisit anggaran, maka penerimaan pajak akan hilang Rp110 triliun, belanja subsidi meningkat hingga Rp348 triliun dan pembayaran bunga utang mencapai Rp14 triliun. Untuk itu, pemerintah akan melakukan berbagai upaya ekstra, agar defisit anggaran tidak makin melebar dan terjaga dalam kisaran 2,5 persen terhadap PDB, sesuai dengan target yang diusulkan dalam RAPBN-Perubahan 2014.

Selengkapnya...