IQPlus - Ekspansi kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ke sektor keuangan mikro (microfinance) kian masif. Terlihat dari penyaluran KUR BRI yang selalu menunjukkan peningkatan berarti, yang tampak dari tahun 2010 hingga 2013, baik dalam hal jumlah debitur, realisasi kreditnya, maupun jumlah nasabah yang berhasil bermigrasi ke kredit komersil.
"Sampai 2010, perseroan berhasil menyalurkan KUR kepada 3,7 juta nasabah. Setahun kemudian menjadi 5,4 juta nasabah atau naik 1,7 juta. Tahun 2012, naik lagi menjadi 7,1 juta nasabah. Pas tutup tahun 2013, nasabah KUR kita sudah tembus 9,3 juta debitur. Berarti dari tahun 2010, ada penambahan sekitar 5,6 juta debitur," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali dalam rilis yang diedarkan, Kamis.
Ia mengungkapkan, realisasi nilai KUR dari tahun 2010 hingga 2013 naik sekitar Rp18,6 triliun. Dari tahun 2010 hingga 2013 tercatat berturut-turut yakni Rp9,1 triliun di 2010, kemudian naik jadi Rp 16,8 triliun pada 2011. Satu tahun kemudian menjadi Rp19,8 triliun dan akhirnya tahun lalu realisasinya mencapai Rp27,7 triliun.
"Tak sekedar ekspansi, BRI juga sukses melakukan pembinaan dan meningkatkan kualitas debitur. Hal itu terlihat dari migrasi pelaku usaha KUR yang terus menunjukkan hasil yang menggembirakan," terangnya.
Ali juga bilang, Nasabah KUR BRI yang semula tidak bankable dan menyandang status pengusaha pemula dan mikro, kini berbondong-bondong naik kelas menjadi nasabah komersil. Artinya, pinjaman mereka sudah menggunakan prosedur dan administrasi normal dikarenakan mereka sudah punya jaminan, dan aset tetap. "Ini yang membahagiakan kita," imbuhnya.
Sampai dengan tahun 2010, BRI mencatat ada 421 ribu debitur naik kelas dengan plafon pinjaman mencapai Rp4,3 triliun, setahun kemudian bertambah menjadi 536 ribu debitur dengan plafon pinjaman yang juga meningkat menjadi Rp6,2 triliun.
"Tahun 2012 malah makin banyak, jadi 690 ribu debitur dengan plafon pinjaman sebesar Rp 9 triliun dan pada akhir 2013 lalu bahkan tercatat menjadi 850 ribu debitur dengan plafon pinjaman Rp 13,6 triliun," ujar Ali.
Berkaca dari pengalaman di atas, Ali mengatakan, realisasi KUR BRI selalu melampaui target yang diberikan Pemerintah. Tahun 2010, dari target Rp6,2 triliun, BRI berhasil menyalurkan KUR Rp9,1 triliun. Demikian juga pada tahun 2011, Pemerintah menargetkan Rp10 triliun, namun realisasinya bisa mencapai Rp16,8 triliun.
Tahun 2012, dari target Rp 15 triliun, BRI berhasil merealisasikan Rp19,8 triliun. Dan pada tahun 2013 realisasi KUR BRI mencapai Rp27,7 triliun, dari target awal tahun hanya Rp19 triliun. Bahkan di awal tahun 2014 ini BRI sudah tancap gas. Selama bulan Januari 2014, realisasi KUR BRI sudah mencapai Rp1,9 triliun dari 154 ribu debitur, dengan tingkat hanya NPL 0,49%.