Kemenkeu : Defisit anggaran awal tahun Rp5,3 triliun

Bareksa • 13 Feb 2014

an image
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memaparkan hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta (Antarafoto/Yudhi Mahatma)

Belanja pemerintah pusat tercatat telah mencapai Rp40,1 triliun

IQPlus - Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit anggaran pada 30 Januari 2014 telah mencapai Rp5,3 triliun atau 3,1 persen dari target APBN sebesar Rp175,3 triliun.

Berdasarkan data yang diterima di Jakarta, Rabu, defisit tersebut berasal dari pendapatan dan hibah yang telah mencapai Rp91,4 triliun atau 5,5 persen dari target Rp1.667,1 triliun dan belanja negara Rp96,8 triliun atau 5,3 persen dari pagu Rp1.842,4 triliun.

Dari pendapatan dan hibah, penerimaan perpajakan mencapai Rp83,78 triliun atau 6,5 persen dari target dalam APBN sebesar Rp1.280,38 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp7,6 triliun atau 2 persen dari target Rp385,3 triliun.

Penerimaan perpajakan tersebut terdiri atas penerimaan pajak yang telah mencapai Rp71,5 triliun dan penerimaan bea cukai yang mencapai Rp12,25 triliun. Sedangkan penerimaan sumber daya alam mencapai Rp3,1 triliun atau 1,4 persen dari target Rp225,9 triliun.

Sementara, penerimaan pajak penghasilan mencapai Rp38,9 triliun, pajak pertambahan nilai Rp31,5 triliun, pajak bumi dan bangunan Rp656,2 miliar, cukai Rp8,5 triliun, bea masuk Rp2,3 triliun dan bea keluar Rp1,4 triliun.

Dari belanja negara, belanja pemerintah pusat tercatat telah mencapai Rp40,1 triliun atau 3,2 persen dari pagu Rp1.249,9 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp56,7 triliun atau 9,6 persen dari pagu Rp592,5 triliun.