Penguatan Dolar AS buat Indovision naikkan harga

Bareksa • 10 Feb 2014

an image
Seorang karyawan menunjukkan paket program tayangan Indovision-Okevision-Top TV (ANTARA FOTO/Eric Ireng)

Perusahaan sudah lima tahun tidak menaikan harga untuk pelanggan

IQPlus - Apresiasi dolar AS atas Rupiah membuat perusahaan penyedia TV Berbayar mengalami tekanan. Sebab biaya yang harus dikeluarkan juga ikut meningkat. Untuk itu, menaikan harga untuk pelanggan tidak bisa dihindarkan.

Demikian juga yang dilakukan PT MNC Sky Vision Tbk. Perusahaan yang mengelolah TV kabel, Indovision ini terhitung sejak 15 Januari sudah menaikan tariff langganan Indovision. Harga baru tersebut berlaku untuk pelanggan baru. Untuk paket yang paling murah Rp 120 ribu kini menjadi Rp 169.000.

Ramadhani, Head of Marketing Product MNC Sky Vision mengatakan, sebenarnya keputusan ini cukup berat, namun harus dilakukan. Sebab, untuk pembelian hak siar konten menggunakan dolar AS. Sehingga terjadi depresiasi Rupiah, biaya juga langsung meroket.

“Kami sudah lima tahun tidak menaikan harga untuk pelanggan. Sebenarnya kami juga belum ingin menaikan harga, tapi karena dolar terus naik akhirnya terpaksa kami naikan,” ujar Ramadhani, Sabtu di Surabaya.

Dia mengaku, meskipun harga dinaikan, namun dia tidak khawatir. Sebab Indovision masih tetap dipercaya sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain itu, kenaikan itu juga akan diimbangi dengan tambahan channel baru.

“Jadi semuanya juga untuk pelanggan. Harga kami naikan tapi kami imbangi dengan tambahan channel baru,” tambahnya.