Liputan6.com - Pemerintah mencatat realisasi subsidi energi pada 2013 membengkak Rp 12,45 triliun menjadi Rp 299,59 triliun, dari target Rp 287,14 triliun. Menurut Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, pembengkakan subsidi listrik disebabkan beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Kementerian ESDM mencatat realisasi volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 2013 pada kisaran 46,83 juta kiloliter (kl), atau ada penghematan 1,49 juta kl dari kuota sebesar 48 juta kl.