IQPlus - Keberadaan infrastruktur, seperti pelabuhan dan rel kereta api sangatlah penting untuk jalannya setiap industri di Tanah Air. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), Dwi Soetjipto, dalam acara Indonesia Investor Forum 3, di Jakarta, Selasa.
Dwi menuturkan, dengan adanya infrastruktur yang baik di Indonesia, akan mampu membuka akses bagi masyarakat untuk melaksanakan aktivitas ekonomi. Apalagi, pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mengefisienkan ekonomi.
"Pembangunan infrastruktur adalah salah satu kunci keberhasilan perekonomian. Infrastruktur yang baik menjamin efisiensi, memperlancar pergerakan barang dan jasa dan meningkatkan nilai tambah perekonomian," tutur Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengungkapkan, bahwa infrastruktur merupakan elemen penting dalam iklim investasi. Menurut Dwi, infrastruktur yang baik bisa menarik investor lebih banyak dan tentunya mampu menghemat beban keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
"Jika infrastruktur di Tanah Air lebih baik lagi dari saat ini, ditaksir kami bisa menghemat sekitar 5% hingga 25% beban logistik dari yang SMGR keluarkan saat ini," tegas Dwi.
Dwi berharap, infrastruktur Indonesia seperti pelabuhan dan kereta api dapat lebih baik dari yang sudah ada dan dikelola saat ini. Pasalnya, kondisi pelabuhan di Indonesia saat ini kurang efisien, atau membutuhkan waktu satu hingga empat hari dalam melakukan bongkar muat barang (semen).
"Proses pendistribusian produk semen kami termasuk menelan waktu yang lama. Hal itu, disebabkan lantaran jalan yang dilalui oleh truk-truk SMGR guna mendistribusikan semen berada dalam kondisi yang kurang baik," ungkap Dwi.
Selain itu kata Dwi, kondisi jalan yang kurang baik saat ini juga membuat biaya perawatan atau amortisasi SMGR menjadi lebih tinggi. Dengan demikian, kondisi jalanan yang kurang baik membuat SMGR lebih besar dan cepat dalam menyiapkan dana untuk pergantian suku cadang truk yang dimiliki Perseroan.
"Jalanan yang buruk, membuat penggantian suku cadang truk SMGR menjadi lebih cepat dari yang seharusnya dilakukan," ujar Dwi.
Jika diasumsikan, bahwa ongkos angkut dan bongkar muat SMGR kuartal III 2013 lalu mencapai Rp1,2 triliun. Maka jika kondisi infrastruktur lebih baik lagi dari yang sekarang, SMGR dapat menghemat ongkos angkut dan bongkar muat sekitar Rp60,25 miliar hingga Rp301,24 miliar.
"Yah, jika infrastruktur lebih baik lagi dari saat ini, kami bisa menekan ongkos bongkar muat barang dan bisa juga memberikan harga jual yang lebih menarik lagi," imbuh Dwi.