IQPlus - Bank Indonesia (BI) melaporkan besaran cadangan devisa mengalami peningkatan USD2,4 miliar hingga mencapai angka USD99,4 miliar pada Desember 2013. Posisi ini disebut akan semakin memperkuat perekonomian nasional dalam menghadapi dampak ketidakpastian perekonomian global yang cukup tinggi pada tahun ini.
Menteri Keuangan, Chatib Basri mengatakan naiknya besaran cadangan devisa ini akan semakin menenangkan pasar terlebih di masa penarikan stimulus ekonomi oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed ini.
"Sekarang kan yang terjadi kan tapering terjadi, cadangan devisa naik. Itu akan memberikan ketenangan kepada market," tutur Chatib ketika ditemui di kantornya, Jakarta.
Sebelumnya, BI melalui bilateral swap agreement menambah cadangan devisa sekira USD48 miliar dengan Jepang (USD22,76 miliar), Cina (USD15 miliar) dan Korea Selatan (USD10 miliar). BI saat itu mengungkapkan langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kebijakan tapering off oleh The Fed.
Perkiraan BI kemudian terjawab setelah The Fed memutuskan menarik stimulus ekonominya itu sebesar USD10 miliar dari total stimulus USD85 miliar per bulan, sejak pembukaan tahun 2014.
Chatib saat itu mengungkapkan, pasca-keputusan The Fed itu pasar telah melakukan price in. Sehingga dampak dari tapering off sudah terukur oleh pemerintah. Namun, apakah penguatan cadangan devisa tetap perlu dilakukan dalam periode sekarang.