Bisnis.com - Sejumlah emiten yang memiliki utang dalam valuta asing (valas) dipusingkan oleh biaya bunga yang membengkak, akibat depresiasi nilai tukar rupiah. Tahun ini, beban selisih kurs dipastikan melonjak.
PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) dan PT MNC Sky Vision Tbk merupakan dua dari sejumlah emiten yang harus merogoh kocek lebih dalam akibat utang valas tersebut. Direktur Keuangan MNC Sky Effendi Budiman mengatakan rugi selisih kurs yang harus ditanggung emiten televisi berbayar itu diperkirakan makin besar akibat depresiasi rupiah dan nilai utang valas yang melambung.