Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan tiga infrastruktur literasi keuangan, dalam rangka mempercepat tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa finansial. Tiga infrastruktur dimaksud terdiri dari Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan, Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Buku Saku Literasi Keuangan Bagi Calon Pengantin.
Tirta Segara, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, menjelaskan bahwa hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen.
"Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal, padahal literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan," ujar Tirta dalam Peluncuran Infrastruktur Literasi Keuangan secara virtual, 20 Desember 2021.
Langkah ini, lanjut Tirta, merupakan bukti komitmen OJK dalam mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional, yang tercermin pada Pilar 2 Kerangka Struktural Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021 – 2025 yaitu Pengembangan Ekosistem Jasa Keuangan terdapat program 'Memperluas Akses Keuangan dan Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat'.
SNLKI 2021-2025 menjadi arah strategi untuk peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia. Visi utama SNLKI 2021-2025 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki indeks literasi keuangan yang tinggi sehingga dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan keuangan yang berkelanjutan.
Tiga misi SNLKI 2021-2025 adalah memanfaatkan teknologi digital, membangun dan meningkatkan aliasi strategis dalam pelaksanaan program literasi dan edukasi keuangan, serta memperluas akses dan ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan yang inklusif. Tiga program strategis SNLKI adalah Cakap Keuangan, Sikap dan Perilaku Keuangan yang Bijak, serta Akses Keuangan.
Sebagai bentuk penerapan dari SNLKI 2021-2021, OJK meluncurkan Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan dan Buku Saku Literasi Keuangan Bagi Calon Pengantin. LMS adalah semacam kurikulum atau sistem bagi masyarakat untuk memahami produk dan jasa keuangan lebih dalam. LMS ini berbentuk video edukasi, panduan yang mudah dipahami masyarakat awam dan bisa diakses melalui situs LMSKU.ojk.go.id.
Selanjutnya, upaya edukasi OJK juga tercermin dari peluncuran buku panduan yang menjadi referensi untuk perencanaan keuangan rumah tangga yaitu Buku Saku Literasi Keuangan Bagi Calon Pengantin. Latar belakangnya, masalah keuangan menjadi satu alasan terbesar terjadinya perceraian di Indonesia.
“Pemahaman terhadap aspek finansial dalam rumah tangga menjadi kebutuhan penting yang perlu dimiliki oleh setiap pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahan. Untuk itu, OJK menerbitkan buku saku literasi keuangan bagi calon pengantin, agar mereka dapat memahami bagaimana prinsip pengelolaan keuangan keluarga yang baik,” kata Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito, Senin, 20 Desember 2021.
Sarjito juga menjelaskan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan edukasi terkait pengelolaan keuangan kepada anak-anaknya. Sehingga buku saku ini tidak hanya bermanfaat untuk calon pengantin, tetapi juga untuk anak-anaknya kelak.
Buku saku ini bisa diunduh secara gratis melalui situs sikapiuangmu.ojk.go.id. Selain itu, materi dalam buku ini akan diajarkan oleh para trainer kepada para calon pengantin di Indonesia, bersama dengan program kursus pra-nikah di Kementerian Agama.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.