Bareksa.com - Selama pandemi covid-19 orang Indonesia banyak mencari informasi soal keuangan di mesin pencarian Google. Tercatat, reksadana adalah kata yang paling banyak dicari di Google.
Hal itu diungkapkan Google melalui laporan Year In Search 2020, Google mencatat adanya perubahan di keuangan, karena semakin banyak orang Indonesia yang meningkatkan pengetahuannya di bidang keuangan untuk mempersiapkan masa depan.
Adapun penelusuran terkait “reksadana” naik 210 persen, “tips menabung” naik 140 persen, “dana darurat” naik 140 persen, dan “beli emas online” naik 85 persen.
Laporan Google tentang kata kunci reksadana yang terbanyak dicari selama masa pandemi selaras dengan kinerja industri dan melesatnya jumlah investor. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan jumlah investor reksadana sepanjang 2020 melesat 78,38 persen jadi 3,16 juta dibandingkan akhir 2019.
Bahkan pada Januari 2021 investor reksadana melesat jadi 3,5 juta, atau bertambah sekitar 400.000 investor hanya dalam waktu sebulan. Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Supranoto Prajogo, mengatakan pandemi Covid-19 membuat frekuensi transaksi reksadana meningkat. Sebelumnya, frekuensi transaksi hanya mencapai 500-800 ribu per hari. Sedangkan saat ini sudah mencapai 1-2 juta transaksi per hari.
"Adanya fintech mengakselerasi banyak hal, termasuk transaksi di pasar modal," ujarnya di Jakarta awal Februari lalu.
Melihat data serta fakta yang ada mengenai reksadana, tentu itu memberikan gambaran produk ini semakin diminati oleh masyarakat,
Apakah kamu sudah ikut “mencicipi” reksadana? Jika belum, demi kenyamanan berinvestasi sebaiknya kamu perlu mengetahui profil risiko berikut agar dapat menemukan produk yang sesuai dengan karaktermu.
Tipe konservatif adalah tipe investor dengan profil risiko paling rendah. Ciri-cirinya, investor tipe ini menginginkan investasi yang aman, tingkat imbal hasil (return) cenderung stabil, dan takut kalau investasi pokok berkurang.
Atau dengan kata lain, cenderung memilih jenis investasi yang stabil, berisiko rendah atau bahkan tidak ada risiko sama sekali.
Biasanya yang masuk dalam kategori konservatif adalah investor pemula yang baru saja tertarik untuk berinvestasi.Tipe investor yang seperti ini cocok untuk berinvestasi pada reksadana pasar uang.
Karena reksadanapasar uang sangat sesuai dengan karakteristik dari investor jenis ini. Reksadana pasar uang memiliki tingkat risiko yang cukup rendah, dan sangat cocok untuk investor yang berinvestasi dengan tujuan jangka pendek.
Investor tetap akan mendapatkan return, dan tidak perlu khawatir akan fluktuasi harga yang ada di pasar modal.
Tipe moderat adalah tipe investor dengan profil risiko sedang. Investor tipe moderat biasanya memiliki tujuan finansial jangka menengah, dan siap dengan tingkat returnyang fluktuasinya tidak signifikan, tetapi masih tidak terlalu berani mengambil risiko.
Untuk investor bertipe moderat, mereka masih bisa menoleransirisiko dalam berinvestasi. Tetapi tidak untuk risiko yang tergolong besar.
Kemudian mereka masih tetap berhati – hati dalam memilih instrumen investasi yang aman. Adanya fluktuasi pada pasar modal saat berinvestasi pun sudah mulai dipahami pada investor jenis ini.
Tipe investor ini cocok untuk berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran.
Tipe agresif adalah tipe investor dengan profil risiko yang tinggi. Investor tipe ini sangat siap jika investasi pokoknya berkurang atau hilang demi imbal hasil yang juga tinggi. Biasanya investor yang seperti ini adalah investor yang sudah berpengalaman.
Tipe investor agresif ini adalah tipe investor yang sudah terbiasa terhadap fluktuasi harga pasar modal, bahkan terhadap fluktuasi yang tergolong ekstrim.
Tipe investor jenis ini juga tidak takut untuk menaruh modal di instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi, sehingga sangat cocok berinvestasi pada jenis reksadana saham.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.