Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan dalam materi edukasinya (20/11/2020) menyatakan salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan berinvestasi. Namun kadang kala investor melakukan kesalahan sehingga investasi tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan.
Menurut OJK, ada 7 kesalahan yang sering dilakukan dalam berinvestasi yang harus dihindari. Yakni :
Sebagian besar investor terutama para pemula tidak memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi. "Kebanyakan hanya ikut-ikutan namun tidak mengerti instrumen yang digunakan untuk berinvestasi. Untuk itu investasi memerlukan tujuan yang jelas," ungkap OJK.
Dalam berinvestasi, risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil investasi. Semakin besar uang yang ditanamkan, maka semakin besar risiko yang dihadapi. Banyak investor tergiur dengan tingkat keuntungan yang tidak wajar, ditambah lagi apabila risiko yang ditawarkan minim.
"Jangan sampai tergiur dengan janji keuntungan yang tidak wajar," OJK menekankan.
Sebelum memutuskan berinvestasi, sebaiknya lakukan penghitungan yang jelas dan memadai. Lakukan hal tersebut sebelum menempatkan dana dalam jumlah cukup besar pada suatu instrumen investasi.
"Perlu untuk menganalisis dengan matang kemungkinan keuntungan yang diperoleh dalam suatu periode beserta risiko yang mungkin terjadi," OJK memaparkan.
Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik berbeda. Ada yang untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Pilihlah instrimen yang cocok dengan kebutuhan kita. Sesuaikan dengan jangka waktu investasi dan tujuan yang ingin kita capai.
Jangan sampai kita menempatkan seluruh uang yang kita miliki hanya pada satu instrumen investasi. Sebab jika instrumen tersebut mengalami kerugian, maka risiko yang ditanggung akan semakin besar.
Menurut OJK, kedisiplinan diperlukan untuk dapat menghindari hal-hal yang membuat kabur tujuan kita dalam berinvestasi. Sebab mempertahankan lebih sulit daripada meraih kekayaan.
Hal ini merupakan kesalahan umum yang sering dilakukan oleh investor pemula. Semangat yang terlalu tinggi tanpa pertimbangan yang matang, memungkinkan kita salah dalam memutuskan. "Pada akhirnya hal itu menggagalkan kesempatanmu untuk mendapatkan imbal hasil yang tinggi," OJK mengungkapkan.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.