Bareksa.com - Setiap orang mendambakan masa pensiun yang sejahtera. Namun, tidak semua bisa mewujudkannya karena berbagai alasan. Perencanaan dan prioritas penggunaan penghasilan di masa produktif serta gaya hidup sangat menentukan tingkat kesejahteraan seseorang di masa pensiunnya kelak.
Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), akan berbagi tips untuk menyiapkan masa pensiun yang sejahtera. Menurut dia, setidaknya ada empat hal yang harus dipersiapkan agar masa pensiun kita nantinya sejahtera.
1. Ubah pola pikir tradisional
Jika kita bertekad untuk pensiun sejahtera, maka kita harus tahu bahwa mengandalkan dana jaminan sosial (BPJS Ketenagakerjaan) untuk membiayai seluruh kebutuhan hidup di masa pensiun kelak tidaklah cukup. Bahkan jika ditambah dengan program pensiun pun (DPLK dari perusahaan) masih tidak mencukupi.
"Sebab kenyataannya, biaya hidup di masa pensiun kelak tidak jauh berbeda dengan biaya hidup yang dikeluarkan di masa produktif. Walau beberapa pos pengeluaran mengalami penurunan, seperti transportasi, namun biaya kesehatan justru akan mengalami peningkatan," ungkap Freddy dalam keterangannya (16/10/2020).
Kondisi itu membuat dukungan dana dari anak atau anggota keluarga lainnya juga kerap diandalkan sebagai sumber pendapatan di masa pensiun kelak. Padahal, sudah seharusnya kita memutus rantai sandwich generation, terutama jika kita ingin anak-anak hidup bahagia dan kita menikmati pensiun sejahtera. Maka, pilihan lainnya adalah kerja lagi walau sudah memasuki usia pensiun.
"Tantangannya adalah tidak banyak perusahaan yang mau menerima pekerja usia pensiun. Maka, satu-satunya sumber pendapatan yang bisa diandalkan di masa pensiun nanti adalah kekayaan rumah tangga atau aset yang dikumpulkan sejak masa produktif, seperti dana investasi di reksadana, saham, obligasi, properti, dan lainya," ujar Freddy.
2. "Pasak harus lebih kecil dari tiang”
Boleh menikmati hidup, tapi jangan sampai gaya hidup sekarang harus dibayar susah payah di masa depan. Agar memiliki kekayaan rumah tangga yang cukup, mulailah dengan gaya hidup yang tidak berlebihan.
Meskipun misalnya kita mampu membeli smart phone keluaran terbaru, terus mengikuti tren dan membeli smart phone keluaran terbaru bukanlah keputusan terbaik untuk masa depan. Sebaliknya, kita bisa mempertimbangkan untuk mencicil rumah yang akan kita tempati di masa pensiun kelak, dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
"Tentunya agar cicilannya dapat segera kita lunasi sebelum memasuki masa pensiun dan agar biaya pemeliharaannya kelak tidak terlalu membebani. Maka, mulailah hidup sederhana dan sisihkan minimal 10 persen untuk menyiapkan pensiun yang sejahtera," Freddy menjelaskan.
3. Lunasi utang
Lunasi semua utang kita. Jika kita benar-benar ingin memiliki masa pensiun yang sejahtera, lunasi utang-utang secara bertahap hingga semuanya lunas. Kemudian, sisihkan setidaknya 30 persen dari penghasilan kita saat ini, agar di masa pensiun nanti kita bisa menikmati hasil kerja keras yang sudah kita lakukan selama usia produktif.
4. Simpan dana pensiun di tempat yang tepat
Untuk persiapan pensiun, semakin panjang persiapan, semakin ringan cicilan yang harus disisihkan tiap bulan. Silahkan diversifikasi untuk masing-masing tujuan keuangan yang akan kita capai. Misalnya investasi di reksadana. Tinggal kita pilih reksadana apa yang akan kita pilih, apakah reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran atau saham. Tentukan berdasarkan tujuan keuangan, jangka waktu dan profil risiko kita.
"Biarkan uang kita yang bekerja. Ingat, ancaman inflasi masih membayangi, tempatkan uang di instrumen investasi yang memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dari inflasi. Jangan mudah tergiur dengan instrumen investasi yang memberikan imbal hasil sangat tinggi. Semakin tinggi imbal hasil, semakin tinggi pula risiko yang harus kita tanggung. Pensiun bukan masalah main-main, menyangkut kehidupan kita di masa tua. Jadi simpanlah di instrumen investasi yang tepat," Freddy memaparkan.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.