Survive Lewati Pandemi Bersama Reksadana Prospera

Bareksa • 14 May 2020

an image
Ilustrasi seorang wanita tersenyum lega bahagia senang sambil meregangkan kedua tangan ke atas melihat laporan hasil investasi reksadana

Prospera Dana Lancar memiliki nilai empat dari skala lima di Barometer Bareksa

Bareksa.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 ini telah mengubah sebagian besar pola hidup kita. Sebelumnya kita terbiasa untuk keluar rumah untuk beraktifitas, sekarang kita harus tinggal di rumah demi keamanan dan kesehatan.

Dari segi keuangan, mungkin ada yang merasakan penghasilan mulai berkurang atau bahkan kita melihat orang-orang di sekitar kita kehilangan pekerjaan. Ini membuka mata kita bahwa pengaturan keuangan untuk keadaan darurat seperti ini tentunya sangat penting untuk bertahan hidup (survive) hingga pandemi berakhir.

Selain menghemat pengeluaran, kita juga perlu mengimbanginya dengan berinvestasi untuk persiapan kebutuhan kita di masa depan. Salah satu investasi yang bisa dicoba bagi masyarakat awam dan pemula adalah reksadana.

Mengapa reksadana? Sebab, reksadana berisikan berbagai aset keuangan, yang dikelola oleh pihak profesional yaitu manajer investasi. Kita sebagai pemilik modal atau investor tidak perlu repot memantau secara langsung investasi kita, karena sudah di tangan profesional.

Salah satu jenis reksadana yang bisa dicoba oleh pemula adalah reksadana pasar uang. Mayoritas isi aset reksadana pasar uang adalah deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun.

Bagaimana soal keuntungannya? Reksadana pasar uang bisa memberikan imbal hasil (return) lebih tinggi daripada tabungan atau deposito bank. Ditambah lagi, keuntungan reksadana sudah bersih, tidak dipotong pajak dan biaya administrasi lagi.

Sebagai contoh, salah satu reksadana pasar uang yang tersedia di marketplace investasi Bareksa adalah Prospera Dana Lancar. Reksadana ini dikelola oleh Prospera Asset Management.

Nilai aktiva bersih/unit penyertaan, atau yang biasa disebut dengan harga reksadana, Prospera Dana Lancar sebesar Rp1.269,68 per 11 Mei 2020. Dalam setahun terakhir, reksadana ini sudah mengalami pertumbuhan 5,89 persen.

Bila dilihat dalam waktu 3 tahun terakhir, pertumbuhannya sebesar 21,05 persen atau sekitar 7 persen per tahun. Angka ini tentu lebih besar daripada bunga deposito bank yang hanya sekitar 5 persen per tahun.

Untuk melihat gambaran seperti apa bila kita berinvestasi di Prospera Dana Lancar, mari kita gunakan simulasi Bareksa yang menggunakan data historis reksadana ini.

Misalkan dua tahun lalu kita mulai membeli reksadana ini Rp1 juta. Kemudian setiap bulan di tanggal 1 kita menambah (top up) Rp1 juta, sehingga kini dana pokok yang kita kumpulkan sebesar Rp25 juta.

Grafik Hasil Simulasi Investasi Reksadana

Sumber: Bareksa.com

Karena pertumbuhan aset-aset di dalamnya, nilai investasi kita di Prospera Dana Lancar saat ini mencapai Rp26,59 juta. Artinya, nilai investasi kita bertambah Rp1,59 juta atau tumbuh 6,38 persen dari nilai pokoknya.

Begitulah hasil simulasi kalau kita berinvestasi rutin dalam dua tahun, sehingga kini kita bisa menikmatinya. Atau, kita bisa menggunakannya untuk kondisi darurat saat ini.

Sebagai catatan, kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Nilai aktiva bersih (NAB) dari setiap produk reksadana dapat naik atau turun mengikuti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pasar modal termasuk fluktuasi tingkat suku bunga.

Mengapa reksadana bisa memberikan keuntungan?

Reksadana mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai aset-aset di dalamnya. Dalam hal reksadana pasar uang, deposito dan obligasi yang ada dalam portofolionya memberikan imbal hasil sehingga meningkatkan nilai reksadana ini.

Menurut ringkasan (fund fact sheet) periode Maret 2020, Prospera Dana Lancar bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang optimal berupa pertumbuhan nilai investasi dan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi guna memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang relatif singkat. Kebijakan investasinya adalah 100 persen pada instrumen pasar uang.

Berdasarkan Barometer Bareksa, Prospera Dana Lancar mendapatkan nilai empat dari skala lima, alias baik. Dari sisi return, nilainya adalah empat dari skala lima dan risikonya rendah, dengan nilai satu dari skala lima.

Per Maret 2020, lima aset terbesar dalam portofolionya adalah :

-Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2017 Seri B
-Obligasi Berkelanjutan I Pupuk Indonesia Tahap I Tahun 2017 Seri A
-Obligasi XIV Bank BTN tahun 2010
-Sukuk Mudharabah Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2019 Seri A
-Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2012

Reksadana yang diluncurkan sejak 25 Agustus 2016 ini bekerja sama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai bank kustodian. Per April 2020, dana kelolaan (asset under management) reksadana Prospera Dana Lancar mencapai Rp84,6 miliar.

Tertarik ingin membeli reksadana ini? Prospera Dana Lancar bisa dibeli di Bareksa dengan modal mulai Rp100.000 saja.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.