Bareksa.com - Paris Saint-Germain (PSG) menuntaskan bursa transfer musim panas 2019 dengan sebuah gebrakan. PSG resmi mendatangkan Mauro Icardi dari Inter Milan. Mauro Icardi resmi menerima pinangan PSG pada deadline day bursa transfer yang jatuh pada Senin (02 September 2019).
Eks kapten Inter Milan itu datang dengan status pinjaman semusim berbiaya EUR 5 juta. PSG memiliki opsi memilikinya secara permanen jika membayar EUR 65 juta pada akhir musim. Artinya, deal bomber Argentina ini bisa menghabiskan ongkos total EUR 70 juta untuk PSG.
"Inter Milan mengumumkan Mauro Icardi sudah bergabung dengan PSG. Pemain depan Argentina itu akan mengawalinya dengan peminjaman dan membuat kesepakatan permanen di akhir musim ini," bunyi pernyataan resmi Inter.
Pada masa peminjaman ini, PSG menyerahkan uang sebanyak EUR 5 juta ke Inter Milan. Selain itu, PSG juga membayar gaji Mauro Icardi sebanyak EUR 7 juta per tahun (Rp109,47 miliar).
Di saat yang bersamaan, Icardi juga sudah memperpanjang kontraknya bersama Inter Milan hingga 30 Juni 2022. Hal itu menjaga Nerazzurri kehilangan Icardi secara gratis.
Nantinya, jika PSG mengaktifkan opsi pembelian, gaji Mauro Icardi akan naik. Bila dipermanenkan, upah suami Wanda Nara itu akan menjadi EUR 10 juta per musim.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PSG atas kepercayaan mereka kepada saya," ucap Icardi seperti dikutip dari situs resmi PSG.
Simulasi Reksadana
Olahragawan seperti pemain bola tentu punya masa produktif yang terbatas, sehingga mereka harus bisa menyiapkan dana untuk hidup setelah gantung sepatu nanti.
Sumber: Bareksa
Misalkan Icardi menyisihkan sekitar 10 persen gajinya tiap bulan sekitar EUR 58.000 atau setara Rp902 juta. Lalu gaji tersebut diinvestasikan ke instrumen reksadana saham selama 5 tahun, seperti apa hasilnya?
Sumber: Bareksa
Menurut simulasi Bareksa, yang berdasarkan data historis, hasil investasi rutin selama 5 tahun mencapai Rp83,72 miliar. Ada pertumbuhan 52,16 persen atau Rp28,70 miliar dari total dana yang diinvestasikan Rp55,02 miliar selama 5 tahun.
Wah besar sekali hasilnya ya. Dengan uang sebesar itu Icardi pasti bisa pensiun dengan hati tenang tanpa harus kerja keras lagi.
Buat kamu yang belum punya uang sebanyak itu, jangan sedih. Investasi reksadana di Bareksa bisa dimulai dengan modal yang sangat terjangkau, hanya dengan Rp100.000. Asal rutin, uang kamu juga lama-lama bisa menjadi bukit.
Mengapa reksadana bisa untung?
Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan, seperti saham, obligasi dan pasar uang. Reksadana mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai aset-aset di dalamnya.
Reksadana bisa menjadi pilihan investasi buat masyarakat awam dan pemula yang tidak punya banyak waktu untuk memantau aset-aset mereka. Sebab, sudah ada manajer investasi yang mengelolanya secara profesional.
Tidak perlu takut uang dibawa kabur oleh oknum tidak bertanggung jawab, reksadana aman karena uangnya disimpan di Bank Kustodian dan tidak dipegang langsung oleh manajer investasi atau agen penjual seperti Bareksa. Reksadana juga produk investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Dalam contoh simulasi ini, reksadana yang digunakan adalah reksadana jenis saham yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.
Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang. Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
(KA01/hm)
* * *
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.